(AFP) - KAIRO, Penyapu jalan di Kairo, Mesir tewas akibat ledakan bom saat dia sedang bekerja. Rupanya, bom tersebut sengaja disembunyikan di dalam tumpukan sampah yang ada di pinggir jalan.
Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa korban tengah mengumpulkan sampah dari jalanan ketika dia menemukan benda mencurigakan tersebut. Ketika korban berusaha memeriksa lebih lanjut benda tersebut, bom tersebut meledak.
Korban mengalami luka parah akibat ledakan tersebut, hingga akhirnya tewas.
Bom yang meledak tersebut dilaporkan merupakan bom rakitan berbentuk kecil. Tim khusus penjinak bom dikerahkan ke lokasi untuk menyisir lokasi sekitar atas kemungkinan adanya bahan peledak lainnya.
Belum ada pihak maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan ini.
Serangan bom memang semakin marak di wilayah Mesir, terutama di wilayah Semenanjung Sinai yang rawan konflik, pasca lengsernya Mohamed Morsi dari kursi kepresidenan pada Juli 2013 lalu.
Serangan bom pada 13 Februari lalu di Kairo, menewaskan seorang polisi dan melukai 8 orang lainnya. Sedangkan ledakan lima bom di dekat kantor polisi di Alexandria, pada awal bulan ini, melukai sedikitnya 10 polisi setempat.
Militan setempat cenderung menargetkan polisi dan tentara Mesir sebagai sasaran serangan mereka. Dalam pernyataannya, militan setempat menyatakan serangan ini merupakan balasan atas operasi pemberantasan pendukung Morsi yang menewaskan ratusan orang dan berujung pada penangkapan ribuan orang, beberapa bulan lalu.
Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa korban tengah mengumpulkan sampah dari jalanan ketika dia menemukan benda mencurigakan tersebut. Ketika korban berusaha memeriksa lebih lanjut benda tersebut, bom tersebut meledak.
Korban mengalami luka parah akibat ledakan tersebut, hingga akhirnya tewas.
Bom yang meledak tersebut dilaporkan merupakan bom rakitan berbentuk kecil. Tim khusus penjinak bom dikerahkan ke lokasi untuk menyisir lokasi sekitar atas kemungkinan adanya bahan peledak lainnya.
Belum ada pihak maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan ini.
Serangan bom memang semakin marak di wilayah Mesir, terutama di wilayah Semenanjung Sinai yang rawan konflik, pasca lengsernya Mohamed Morsi dari kursi kepresidenan pada Juli 2013 lalu.
Serangan bom pada 13 Februari lalu di Kairo, menewaskan seorang polisi dan melukai 8 orang lainnya. Sedangkan ledakan lima bom di dekat kantor polisi di Alexandria, pada awal bulan ini, melukai sedikitnya 10 polisi setempat.
Militan setempat cenderung menargetkan polisi dan tentara Mesir sebagai sasaran serangan mereka. Dalam pernyataannya, militan setempat menyatakan serangan ini merupakan balasan atas operasi pemberantasan pendukung Morsi yang menewaskan ratusan orang dan berujung pada penangkapan ribuan orang, beberapa bulan lalu.
No comments:
Post a Comment